Puasa (inmagine)
Pria berusia 57 tahun asal Versova, India, Prakashc Gidwani memulai harinya dengan bangun sebelum fajar. Ia pun makan sarapan ringan berupa buah-buahan segar dan air putih sebelum memulai puasa Ramadan. Meski begitu, ia bukanlah seorang muslim, melainkan penganut Hindu.
Tradisi puasa ia lakukan selama lebih dari 30 tahun. Dia ikut berpuasa seperti teman-teman muslimnya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Bersama rekannya, ia akan berbuka bersama setelah rekan muslimnya melaksanakan salat. Ikut berpuasa sedikitnya sehari selama Ramadan bagi Prakashc sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta terhadap Islam.
Sebagaimana yang Prakashc lakukan, sekelompok suku nonmuslim juga melaksanakan puasa sebagai penghargaan terhadap muslim. "Segala sesuatu yang baik harus dihormati, dan aku berpuasa sebagai tanda menghormati Islam," Prakashc menerangkan seperti dikutip dari Hindustan Times.
Baginya, semua agama mengajarkan jalan kebenaran. Gidwani adalah satu dari sedikit warga Versova beragama Hindu yang diizinkan melayani pemuka agama Islam terkenal di daerah tersebut, Sayed Sakurula Shah Durgah selama 27 tahun.
Berpuasa yang telah ia lakoni puluhan tahun memberi kebahagiaan tersendiri. "Puasa membuat tubuh sehat, dan kita bisa memberi makanan kepada orang yang membutuhkan."
Tak hanya Prakashc, ritual puasa juga dijalani seorang mahasiswa hukum, Niyati Davawala untuk menghormati temannya. "Dia tidak mau makan di kantin pada siang hari, jadi saya menemaninya. Puasa merupakan ujian bagi tubuh saya sendiri," ujar gadis 24 tahun yang karib dengan gadis asal Gujarat, Mozawalla.
Saat berbuka, Davawala akan berbuka saat memastikan sahabatnya telah melepas haus dan dahaga. Sev puri adalah makanan yang sering ia santap saat berbuka. Lain lagi dengan pengusaha asal Khar, Parag Joshi, 49 tahun. Sejak beberapa tahun, ia sering berpuasa Ramadan untuk menghormati teman muslimnya.
"Berpuasa umum dilakukan di sebagian besar agama. Bila memiliki teman dekat yang memeluk agama lain, ikut ambil bagian dalam budaya adalah cara menunjukkan persaudaraan," ujar Joshi mantap.
Tradisi puasa ia lakukan selama lebih dari 30 tahun. Dia ikut berpuasa seperti teman-teman muslimnya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Bersama rekannya, ia akan berbuka bersama setelah rekan muslimnya melaksanakan salat. Ikut berpuasa sedikitnya sehari selama Ramadan bagi Prakashc sebagai ungkapan rasa hormat dan cinta terhadap Islam.
Sebagaimana yang Prakashc lakukan, sekelompok suku nonmuslim juga melaksanakan puasa sebagai penghargaan terhadap muslim. "Segala sesuatu yang baik harus dihormati, dan aku berpuasa sebagai tanda menghormati Islam," Prakashc menerangkan seperti dikutip dari Hindustan Times.
Baginya, semua agama mengajarkan jalan kebenaran. Gidwani adalah satu dari sedikit warga Versova beragama Hindu yang diizinkan melayani pemuka agama Islam terkenal di daerah tersebut, Sayed Sakurula Shah Durgah selama 27 tahun.
Berpuasa yang telah ia lakoni puluhan tahun memberi kebahagiaan tersendiri. "Puasa membuat tubuh sehat, dan kita bisa memberi makanan kepada orang yang membutuhkan."
Tak hanya Prakashc, ritual puasa juga dijalani seorang mahasiswa hukum, Niyati Davawala untuk menghormati temannya. "Dia tidak mau makan di kantin pada siang hari, jadi saya menemaninya. Puasa merupakan ujian bagi tubuh saya sendiri," ujar gadis 24 tahun yang karib dengan gadis asal Gujarat, Mozawalla.
Saat berbuka, Davawala akan berbuka saat memastikan sahabatnya telah melepas haus dan dahaga. Sev puri adalah makanan yang sering ia santap saat berbuka. Lain lagi dengan pengusaha asal Khar, Parag Joshi, 49 tahun. Sejak beberapa tahun, ia sering berpuasa Ramadan untuk menghormati teman muslimnya.
"Berpuasa umum dilakukan di sebagian besar agama. Bila memiliki teman dekat yang memeluk agama lain, ikut ambil bagian dalam budaya adalah cara menunjukkan persaudaraan," ujar Joshi mantap.
sumber : vivanews
0 comments:
Post a Comment